Analisispuisi Sajak karya Sanusi Pane dengan pendekatan mimetik. Sajak. O, bukannya dalam kata yang rancak, Kata yang pelik kebagusan sajak. O, pujangga, buang segala kata, Yang 'kan cuma mempermainkan mata, Dan hanya dibaca selintas lalu, Karena tak keluar dari sukmamu. Seperti matari mencintai bumi, Berdasarkananalisis psikoanalisa terhadap "Sajak Putih Karya Chairil Anwar" ditemukan (1) daya estetika dan nilai persajakan tidak hanya sekadar untuk keindahan, tetapi merupakan pengungkapan

Puisi"Aku" oleh Chairil Anwar adalah karya sastra yang mencerminkan pemikiran individu yang berani mengekspresikan pandangan hidup dan emosinya. Puisi ini menggambarkan pemberontakan terhadap norma konvensional, tantangan dalam hidup, serta dualitas yang ada dalam eksistensi manusia.

Selainrima, puisi-puisi Chairil Anwar juga memiliki gaya bahasa yang khas di tiap puisi yang ditulisnya. Dalam "Krawang-Bekasi" gaya bahasa yang muncul adalah hiperbola, Terlihat dalam larik Belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa dan pada larik Kami cuma tulang-tulang berserakan.Sedangkan dalam puisi "Aku" gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil Anwar juga hiperbola seperti
Dalamkalimat: "Aku tetap meradang menerjang" dan "Tak perlu sedu sedan itu" Majas Metafora, majas metafora adalah majas yang menyatakan perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Dalam kalimat: "Aku ini binatang jalang" Majas Personifikasi, majas personifikasi adalah penggambaran benda mati yang dikiaskan seolah hidup. Tetapiemosi Chairil yang menguasai puisi ini menyebabkan sajaknya tidak terlalu terlihat sedih Analisis Puisi Aku Karya Cahiril Anwar. AKU. Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Tujuandari penulisan makalah tentang "Analisis Struktural dan Semiotik Terhadap Puisi Chairil Anwar" adalah untuk: 1. Untuk mengetahui apa saja hubungan antar tanda, hubungan tanda dengan makna, hubungan tanda dengan penggunanya. yang terdapat dalam "Cintaku Jauh Di Pulau" karya Chairil Anwar. ANALISISSTRATA NORMA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR Titin Salma Kurniasih, Tri Lutmasari Wijayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purworejo titinsalma20@ Abstract This study aims to analyze the strata of norms in the poem Aku Chairil Anwar. ChairilAnwar, author of "Aku" "Aku" (meaning "Me") is a 1943 Indonesian-language poem by Chairil Anwar. It reflects his individualistic nature and vitality. Poem. Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang .
  • 72wyj2be4n.pages.dev/502
  • 72wyj2be4n.pages.dev/115
  • 72wyj2be4n.pages.dev/572
  • 72wyj2be4n.pages.dev/76
  • 72wyj2be4n.pages.dev/393
  • 72wyj2be4n.pages.dev/174
  • 72wyj2be4n.pages.dev/991
  • 72wyj2be4n.pages.dev/674
  • 72wyj2be4n.pages.dev/503
  • 72wyj2be4n.pages.dev/512
  • 72wyj2be4n.pages.dev/387
  • 72wyj2be4n.pages.dev/623
  • 72wyj2be4n.pages.dev/441
  • 72wyj2be4n.pages.dev/573
  • 72wyj2be4n.pages.dev/79
  • makalah analisis puisi aku karya chairil anwar